Jakarta (ANTARA News) - Bulan Suci Ramadhan yang dinanti-nanti kian mendekat dalam hitungan hari, salah satu hal yang melekat selain merangkaknya harga kebutuhan pokok adalah padatnya arus mudik sebagai tradisi yang tak terhindari.

Lagi-lagi kesiapan pemerintah dipertanyakan dalam hajat besar umat Islam itu, terutama untuk memecah kepadatan arus mudik di jalur-jalur langganan macet, seperti Jalur Pantai Utara Jawa dan Jalur Selatan Nagrek.

Kementerian Perhubungan merilis studi bahwa secara keseluruhan, prakiraan penumpang angkutan umum pada Lebaran 2015, di antaranya penumpang angkutan jalan menurun 5,87 persen dari Lebaran menjadi 4,9 juta dari 5,2 juta penumpang pada Lebaran 2014.

Penyeberangan meningkat 3,58 menjadi 3,7 juta dari 3,6 juta penumpang, kereta api meningkat 8,54 persen menjadi 5,5 juta penumpang dari 5,09 penumpang. Laut meningkat 3,0 persen menjadi 1,6 juta penumpang dari 1,6 juga penumpang dan udara meningkat 2,05 persen menjadi 4,12 juta penumpang dari 4,04 juta penumpang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, meskipun secara keseluruhan pemudik kali ini hanya naik tipis sekitar 1,96 persen dibandingkan Lebaran 2014, tetap perlu diwaspadai karena akan ada sekitar 20 juta pemudik yang akan memenuhi ruang darat, laut, udara dan penyeberangan.

Ada yang berbeda dalam tren arus mudik Lebaran tahun ini, yakni penurunan untuk penumpang angkutan umum jalur darat mengalami penurunan hingga 5.87 persen menjadi 4.9 juta penumpang dari 5,2 juta penumpang pada Lebaran 2014.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai menurunnya jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum karena diperkirakan lebih banyak beralih ke kendaraan pribadi.

Pasalnya, tren pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi cukup signifikan, yakni naik 5,8 persen untuk mobil dan 7,7 persen untuk sepeda motor.

"Ini yang cukup mengejutkan, pemudik yang biasanya naik angkutan umum jalan raya, kemungkinan beralih ke sepeda motor dan mobil pribadi," ucapnya.

Artinya, akan ada sekitar 1,6 juta mobil pribadi dan 2,02 juta sepeda motor yang berarak dari wilayah Barat hingga Timur Pulau Jawa.

Mudik Gratis

Untuk itu, Kementerian Perhubungan kembali menyelenggarakan program mudik gratis untuk menampung para pemudik dengan sepeda motor ke kapal laut atau kereta api, selain bertujuan mengurangi beban jalan raya juga dalam rangka menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.

Pendaftaran mudik gratis secara dalam jaringan (online) telah dimulai pada 1 Juni lalu melalui situs mudikgratis.dephub.go.id.

Tahun ini, kemenhub menyediakan kuota hingga 6.440 penumpang melalui bus dan 2.880 sepeda motor melalui truk untuk arus mudik, sementara untuk arus balik target yang diangkut oleh truk, yakni 400 sepeda motor dan 920 penumpang melalui bus.

"Tahun ini kita mengangkut lebih banyak, baik pengangkutan melalui truk maupun melalui kapal," imbuh Jonan.

Kota-kota yang dituju dalam program tersebut, di antaranya Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Yogyakarta, Solo, Wonogiri dan Tegal.

Pengangkutan (loading motor) akan dilakukan pada 10-11 Juli 2015, sementara itu bus diberangkatkan pada 14 Juli 2015 di Jakarta International Expo Kemayoran dan truk diberangkatkan pada 13 Juli 2015 di Lapangan Parkir Gedung Bulog Divre I, Jakarta.

Sementara itu, untuk arus balik dari Solo dan Yogyakarta, truk diberangkatkan pada 23 Juli 2015, sementara bus 24 Juli 2015 dari Kantor Dinas Kota Yogyakarta dan Surakarta.

Calon pemudik bisa mendaftarkan dirinya di Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Dishub Kota Tangerang, Dishub Kota Tangerang Selatan dan Dishub Kota Depok.

Sementara itu, pengangkutan melalui kapal laut pendaftarannya bisa dimulai pada 29-10 Juli 2015, sementara secara daring 15-10 Juli melalui mudikgratislaut.dephub.go.id yang dilanjutkan dengan daftar ulang di Pelabuhan Tanjung Priok.

Total kuota mudik gratis sepeda motor Lebaran 2015 melalui kapal, yakni 20.000 penumpang dan 10.000 sepeda motor, sementara itu target yang diangkut 10.000 penumpang dan 5.000 sepeda motor.

Terdapat empat tahap rute Tanjung Emas Semarang-Tanjung Priok dalam pengirimannya, masing-masing tahap target yang diangkut yakni 2.500 penumpang dan 1.250 sepeda motor.

Tahap I 13 Juli 2015, Tahap II 15 Juli 2015, Tahap III 15 Juli 2015 dan Tahap empat 13 Juli 2015, sementara itu untuk arus balik digelar dari Tanjung Emas (Semarang)-Tanjung Priok.

Untuk pengangkutan melalui kereta api, pendaftaran mudik gratis bisa dilakukan pada 17 Juni 2015 di Kementerian Perhubungan (terpadu) tujuan Jakarta Gudang-Tegal-Pekalongan-Semarang Tawang (Lintas Utara) dan Jakarta Gudang-Kroya-Kutoarjoo-Lempuyangan-Solo Jebres (Lintas Selatan).

Pemberangkatan arus mudik di Jakarta Gudang, sementara arus balik di Semarang Tawang dan Solo Jebres dan target yang diangkut 4.200 motor.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Djoko Sasono mengemukakan, yang membedakan Lebaran tahun ini dengan Lebaran Idul Fitri 2014 selain penurunan jumlah penumpang angkutan umum jalur darat sebanyak lima persen juga banyaknya pemudik yang mengikuti program mudik gratis.

"Sekarang banyak penyelenggara mudik gratis, jadi pemotor dikoordinir oleh bus, ini sangat membantu untuk mencegah kecelakaan, 30 pemotor bisa dicover oleh satu bus," tuturnya.

Dengan demikian, menurut dia, dengan adanya program mudik gratis, baik oleh pemerintah maupun perusahaan-perusahaan swasta, potensi kecelakaan bisa ditekan.

"Tren kecepatan meninggi, dikhawatirkan kecelakaan akan naik dan fatalitas akan lebih tinggi, tapi kami belum dalami ini," tukasnya.

Dia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri untuk mengantisipasi potensi kecelakaan di titik-titik rawan di sepanjang arus mudik dan balik.

"Pak Kakorlantas ini baru saja survei ke Brebes untuk menguji Jalur Pantura karena ada peningkatakan kecepatan yang harus kita wasdapai," ujarnya.

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan Tim Posko Lebaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang akan memantau di enam titik, yakni Ciasem, Sadang, Merak, Ciamis, Cicurug dan Cisarua.

Puncak arus mudik diprediksi "H-3" Hari Raya idul Fitri 2015 atau pada Rabu yang dipicu oleh cuti bersama karena Lebaran jatuh tepat pada Jumat. (Baca: Mengurangi beban jalan raya jelang hari raya (2))

Oleh juwita trisna rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015